Selasa, 06 April 2010

PostHeaderIcon Bahaya dan Bencana berburuk sangka

Bahaya dan Bencana berburuk sangka

www.satuiku.com Berburuk sangka adalah sikap yang tidak terpuji dan bisa membawa malapetaka dan membawa bencana, berburuk sangka juga merupakan awal timbulnya fitnah dan perpecahan. Berikut ini catatan yang mungkin bisa menjadi pelajaran bagi kita semua tentang bahaya berburuk sangka dan manfaatnya berbaik sangka.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir bahwa tiga hari sebelum wafat Rasulullah bersabda, “Janganlah salah seorang kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan sedang berbaik sangka kepada Allah” hadist ini juga di riwayatkan oleh Bukhari.


Ibu Dun-Ya bahkan menambahkan, “ sesungguhnya ada suatu kaum yang dibinasakan oleh Allah karena mereka berburuk sangka kepada Allah. Maka Allah Yang Maha Memberkahi lagi Mahaluhur berfirman kepada mereka:

Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka kepada Tuhanmu, Dia telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS: Fushilat:23)”

Setiap diri sebaiknya takut kepada ALLAH SWT di saat ia masih dalam keadaan sehat wal afiat, rasa takut yang membuatnya menjadi taat terhadap perintah dan larangan ALLAH SWT sehingga dengan demikian ia akan bisa berharap dan berbaik sangka kepada ALLAH di saat hendak meninggal dunia atau sekarat.

Tanyakanlah kepada diri sendiri,

  • Bagaimana caranya bisa berbaik sangka kepada ALLAH jika terhadap perintah dan larangan ALLAH saja lalai?
  • Bagaimana rasanya berharap kepada ALLAH jika perintah dan larangan ALLAH tidak di laksanakan?

Diriwayatkan oleh Ibu Majah, dari Anas bahwa Nabi saw pernah menjenguk seorang pemuda yang sedang dalam keadaan kritis. Beliau bertanya, “Bagaimana perasaanmu?” Ia menjawab, “Selain berharap kepada ALLAH, aku juga menghawatirkan dosa-dosaku,” Lalu Rasulullah bersabda, “Jika dalam hati seseorang ada dua perasaan seperti itu, ALLAH tentu akan mengabulkan harapannya dan menyelematkannya dari apa yang ia takutkan.”

Sumber Pustaka: Rahasia Kematian, Alam Akhirat dan Kiamat, Karya Imam Al-Qurthubi yang di terjemahkan oleh Abdur Rosyad Shidiq

0 komentar:

Posting Komentar

Hanya Untuk Sementara